PERMAINAN ANAK
(Kaulinan Barudak)
Anak-anak sedang Bermain Kukudaan
Kehidupan di perkotaan dengan pedesaan sangat kontras di antaranya bisa dilihat pada salah satu budaya tradisional permainan anak atau kaulinan barudak. Di kota, permainan anak pada umumnya sering kita jumpai seperti main bola, main sepeda, dan main game (PS). Kalaupun ingin melihat permainan anak hanya bisa dilihat di sekolah manakala sang anak sedang beristirahat, itu pun permainannya sangat terbatas.
Beda lagi dengan anak-anak di pedesaan, mereka masih banyak waktu bermain dan berkumpul dengan sesama umurnya untuk bermain di lapangan, halaman rumah, teras rumah. Mereka bermain memanfaatkan waktu luang yaitu sore hari dan pada hari-hari libur seperti hari sabtu, minggu, dan hari-hari besar.
Permainan anak (kaulinan barudak) dalam permainannya dibagi menjadi permainan perorangan dan beregu. Permainan perorangan adalah jenis permainan yang dilakukan perorangan atau perindividu. Jenis permainan ini tidak membutuhkan kerjasama dan kekompakan. Tapi yang dibutuhkan adalah keterampilan, keahlian, kecekatan, ketepatan, dan keakuratan. Sedangkan jenis permainan beregu sangat mengandalkan kerjasama, kekompakan, dan strategi.
Awal permainan biasanya dilakukan pemilihan siapa yang harus main duluan. Pemilihan dapat dilakukan dengan hompimpah, sut, atau dengan melemparkan koin. Permainan baru selesai apabila mereka sepakat untuk berhenti atau istirahat atau sudah mendapatkan pemenangnya..
Karena permainan ini bersifat kolektif sehingga akan didapatkan nilai-nilai yang terkandung dalam permainan ini, di antaranya adalah memupuk keterampilan, kebersamaan, gotong royong, sportivitas, kejujuran, dan tanggung jawab. Permainan anak ini selain menyenangkan juga menyehatkan dan menguatkan otot serta kesabaran dan tenggang rasa.
Kukudaan
Permainan kukudaan termasuk permainan beregu tapi tidak dipertandingkan atau dilombakan, pemainnya ada pemain yang menggendong, pemain yang digendong, dan pemain lepas; artinya tidak dalam posisi menggendong atau digendong. Posisi mereka bergantian saling menggendong yang ditentukan dengan hompimpah atau bergantian setelah menempuh jarak tertentu.
Formatur permainan kukudaan adalah bagian depan adalah pemain lepas, kuda adalah pemain yang menggendong, penumpang adalah pemain yang digendong, dan bagian belakang adalah pemain lepas.
Perepet Jengkol
Permainan perepet jengkol termasuk permainan perorangan. Permainan ini dimainkan oleh beberapa orang dengan posisi sebelah kaki menapak dan sebelah lagi diangkat ke belakang kemudian dilipatkan dengan kaki pemain lain sehingga tampak terikat kuat dan tidak lepas. Setelah itu mereka berputar dengan cara kaki yang menapak melompat-lompat. Sambil bersiul atau bernyanyi dengan syair: perepet jengkol jajahean, kadempet kontol jejeretean. Syair itu terus diulang-ulang sampai ada yang terlepas. Pemain yang menang posisinya tetap kaki sebelah menapak dan sebelah lagi melipat pada kaki pemain lain. Pemain yang lepas kakinya dari lipatan dialaha yang kalah.